Citation
Suprajaka, . and Aris Poniman, . and Hartono, . (2005) Konsep dan model penyusunan tipologi pesisir Indonesia menggunakan teknologi Sistem Informasi Geografi. GEOGRAFIA OnlineTM Malaysian Journal of Society and Space, 1 (1). pp. 76-84. ISSN 2682-7727
Abstract
Kertas ini membahas kajian dalam penyusunan peta tipologi pesisir Indonesia dengan paras kedetilan pada skala nasional iaitu 1:2500000. Sesuai dengan lingkup kajian pada skala nasional, kajian ini didasarkan pada hasil interpretasi dan analisis kepada pelbagai sumber data yang tersedia, iaitu peta geologi yang digunakan sebagai dasar untuk analisis aspek abiotik utamanya dalam menentukan klasifikasi materi penyusun kawasan pesisir. Selanjutnya untuk aspek biotik (hayati) disusun berdasarkan peta vegetasi, manakala aspek kultural (sosio-ekonomi) merupakan hasil interpretasi data yang dapat mencerminkan nonbudidaya (alami) dan budidaya (non-alami). Hasil dari interpretasi data tersebut juga divalidasi berdasarkan data yang tersedia seperti citra penderiaan jauh utamanya data LANDSAT sama ada MSS mahupun TM di beberapa lokasi iaitu di kawasan yang termasuk dalam Program Marine Resource Evaluation and Planning (MREP) Project di 10 kawasan provinsi Marine and Coastal Management Area (MCMA), serta sumberdata lain yang ada. Secara keseluruhannya tipologi pesisir di Indonesia didominasi oleh tipologi pesisir berlumpur ekosistem mangrove dibudidayakan dengan panjang 10,654 km atau 16.45%; manakala yang paling sedikit berupa tipologi pesisir berbatu ekosistem hutan dibudidayakan dengan panjang 1,106 km atau 1.71%.
Download File
Full text available from:
Official URL: https://ejournals.ukm.my/gmjss/index
|
Abstract
Kertas ini membahas kajian dalam penyusunan peta tipologi pesisir Indonesia dengan paras kedetilan pada skala nasional iaitu 1:2500000. Sesuai dengan lingkup kajian pada skala nasional, kajian ini didasarkan pada hasil interpretasi dan analisis kepada pelbagai sumber data yang tersedia, iaitu peta geologi yang digunakan sebagai dasar untuk analisis aspek abiotik utamanya dalam menentukan klasifikasi materi penyusun kawasan pesisir. Selanjutnya untuk aspek biotik (hayati) disusun berdasarkan peta vegetasi, manakala aspek kultural (sosio-ekonomi) merupakan hasil interpretasi data yang dapat mencerminkan nonbudidaya (alami) dan budidaya (non-alami). Hasil dari interpretasi data tersebut juga divalidasi berdasarkan data yang tersedia seperti citra penderiaan jauh utamanya data LANDSAT sama ada MSS mahupun TM di beberapa lokasi iaitu di kawasan yang termasuk dalam Program Marine Resource Evaluation and Planning (MREP) Project di 10 kawasan provinsi Marine and Coastal Management Area (MCMA), serta sumberdata lain yang ada. Secara keseluruhannya tipologi pesisir di Indonesia didominasi oleh tipologi pesisir berlumpur ekosistem mangrove dibudidayakan dengan panjang 10,654 km atau 16.45%; manakala yang paling sedikit berupa tipologi pesisir berbatu ekosistem hutan dibudidayakan dengan panjang 1,106 km atau 1.71%.
Additional Metadata
Item Type: | Article |
---|---|
AGROVOC Term: | geographical information systems |
AGROVOC Term: | coastal areas |
AGROVOC Term: | typology |
AGROVOC Term: | data management |
AGROVOC Term: | data analysis |
AGROVOC Term: | models |
Geographical Term: | Indonesia |
Depositing User: | Ms. Azariah Hashim |
Date Deposited: | 30 Sep 2024 02:26 |
Last Modified: | 30 Sep 2024 02:26 |
URI: | http://webagris.upm.edu.my/id/eprint/161 |
Actions (login required)
View Item |